Saputra, M. Nur Ade (2024) INTEGRASI ILMU PERSPEKTIF IBNU KHALDUN DAN RELEVANSINYA DENGAN UNDANG-UNDANG PESANTREN. S2 thesis, STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang.

	Text Cover.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution. Download (2MB)
	Text Bab I.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution. Download (347kB)
	Text Bab II.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution. Download (827kB) | Request a copy
	Text Bab III.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution. Download (584kB) | Request a copy
	Text Bab IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution. Download (645kB) | Request a copy
	Text Bab V.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution. Download (236kB) | Request a copy
	Text Daftar Pustaka.pdf - Published Version Available under License Creative Commons Attribution. Download (273kB)

Abstract

Diantara tokoh pemikir Islam yang tidak kecil kontribusinya dalam pendidikan adalah Ibnu Khaldun. Mengingat bahwa kajian integrasi ilmu adalah sebuah urgensi, maka dibutuhkan wadah berupa perangkat kurikulum yang dapat menopang jalannya integrasi ilmu pengetahuan tersebut dalam dunia pendidikan, khususnya pada lembaga pendidikan pesantren yang dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam lokal khas Nusantara. Berbicara tentang wadah kurikulum sebagai perangkat untuk merealisasikan integrasi ilmu, ternyata pemerintah dengan segenap perangkatnya telah mengesahkan sebuah undang-undang khusus yang mengatur jalannya pendidikan di pesantren, yaitu Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Berdasarkan pengamatan peneliti, dapat disimpulkan bahwa model kurikulum pesantren secara umum, khususnya muʻādalah, masih belum sepenuhnya sempurna. Tujuan dari penelitian ini mencakup dua poin: (1) Untuk menjelaskan integrasi ilmu perspektif Ibnu Khaldun; dan (2) Untuk menjelaskan relevansi integrasi ilmu perspektif Ibnu Khaldun dengan undang-undang pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian literary research melalui pendekatan historis serta filosofis yang bersifat deskriptif dengan menelaah karangan Ibnu Khaldun sendiri sebagai data primer dan buku-buku lain atau komentar-komentar terhadap Ibnu Khaldun sebagai data sekunder. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deduktif-induktif. Uji keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa: Pertama, Integrasi Ilmu Perspektif Ibnu Khaldun dapat dinyatakan dengan tiga poin, (1) Ilmu dan pengajaran adalah sebuah tabiat dalam peradaban manusia; (2) Ilmu pengetahuan tumbuh dan berkembang seiring dengan berkembangnya peradaban dan kebudayaan; dan (3) Ilmu pengetahuan terbagi menjadi dua jenis, yaitu ilmu ʻaqli dan ilmu naqli. Kedua, Relevansi Integrasi Ilmu Perspektif Ibnu Khaldun dengan Undang-Undang Pesantren terdapat dalam: (1) Pasal 1 tentang fungsi pesantren; (2) Pasal 2 tentang asas penyelenggaraan pesantren; (3) Pasal 3 tentang tujuan penyelenggaraan pesantren; (4) Pasal 4 tentang ruang lingkup fungsi pesantren; (5) Pasal 5 tentang tipologi pesantren; (6) Pasal 16 Ayat 2 tentang fungsi pendidikan pesantren; (7) Pasal 43 tentang penyelenggaraan pesantren dalam pemberdayaan masyarakat; (8) Pasal 44 tentang aktivitas pesantren dalam menyiapkan sumber daya manusia; dan (9) Pasal 45 tentang bentuk pemberdayaan masyarakat oleh pesantren.

Actions (login required)

View Item